www.indotempo.id – Belakangan ini, dunia pendidikan, khususnya pendidikan agama, menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam pengelolaan lahan. Salah satu yang mencolok adalah nasib santri di sebuah tempat pendidikan Alquran di Makassar yang terpaksa beradaptasi dalam situasi yang tidak ideal akibat adanya pemagaran lahan oleh pihak tertentu.
Kini, puluhan santri terpaksa harus mengaji di pelataran rumah warga, menunjukkan betapa pentingnya keberadaan tempat yang aman dan layak untuk belajar. Pengelola TPQ mengekspresikan keprihatinan mereka dan merinci bagaimana aksi tersebut berdampak langsung pada kegiatan belajar mengajar, memicu pertanyaan: apa yang harus dilakukan ketika hak atas tanah diabaikan?
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.