Penggelaran Rapat Teknik Gerakan 1000 Titik Masjid dan Kampung Thayyiban di Sulsel

Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Sulawesi Selatan mengadakan pertemuan penting di BSI UMKM Center, Makassar, pada 5 Juli. Pertemuan ini menjadi awal langkah untuk merealisasikan program Gerakan 1.000 Titik Masjid dan Kampung Thayyiban.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk menghidupkan kembali peran masjid sebagai pusat peradaban Islam. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid juga diharapkan menjadi sentra kegiatan sosial, pendidikan, ekonomi, hingga pemerintahan, sesuai dengan fungsinya di era Rasulullah SAW.

Melalui program kolaborasi ini, BKMT se-Sulsel berharap untuk membangkitkan kembali peran vital masjid dalam masyarakat. Pelibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan di masjid menjadi salah satu fokus utama yang ingin dicapai.

Tujuan Program Dalam Menghidupkan Masjid Sebagai Pusat Peradaban Program dari BKMT ini bertujuan untuk menghasilkan capaian yang signifikan dalam pengembangan masjid. Salah satu capaian penting adalah pembinaan 40 masjid dan 40 kelompok majelis taklim yang akan diarahkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan.

Selain itu, pendampingan kepada 10 masjid yang menaungi pelaku UMKM juga menjadi bagian dari program ini. Ini akan membantu meningkatkan ekonomi di sekitar masjid dan memberdayakan masyarakat lokal.

Digitalisasi menjadi kunci dalam program ini, di mana penerapan sistem manajemen masjid berbasis digital akan diterapkan. Dengan teknologi, diharapkan pengelolaan masjid dapat dilakukan lebih efisien dan transparan.

Tak kalah penting, program ini juga berfokus pada pembentukan kelompok UMKM masjid yang dapat mengelola keuangan secara digital. Hal ini memungkinkan pengelolaan yang lebih baik dan memberi dampak positif bagi perekonomian umat.

Pentingnya Kolaborasi Dalam Mewujudkan Aspirasi Masjid Kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia adalah salah satu langkah strategis yang diambil oleh BKMT. Melalui kemitraan ini, diharapkan akan ada dukungan finansial dan teknis yang diperlukan dalam proses digitalisasi dan pemberdayaan ekonomi umat.

Dari sinergi ini, BKMT tidak hanya menggandeng bank, tetapi juga mitra lain seperti Kurir Langit. Mitra ini akan membantu dalam proses pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UMKM yang ada di dalam lingkungan masjid.

Dampak dari kolaborasi ini tentu akan dirasakan tidak hanya oleh para pelaku UMKM, tetapi juga oleh masyarakat sekitar. Dengan adanya program yang terencana, kegiatan-kegiatan di masjid akan semakin banyak dan variatif, menarik perhatian umat untuk terlibat.

Fokus pada pemberdayaan masyarakat juga memberikan harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan, masyarakat dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan dalam berwirausaha.

Implementasi dan Harapan ke Depan untuk Gerakan Ini Dalam implementasi program ini, penting untuk memantau dan mengevaluasi setiap langkah yang diambil. BKMT akan mengadakan pertemuan berkala untuk mengevaluasi capaian dan upaya yang telah dilakukan.

Melalui evaluasi ini, diharapkan setiap kendala yang muncul dapat diatasi dengan cepat. Keterlibatan semua pihak, baik dari BKMT, pihak bank, maupun masyarakat sangat dibutuhkan agar program ini berjalan dengan baik.

Meski baru dimulai, harapan tinggi sudah dicanangkan untuk melihat dampak positif dari Gerakan 1.000 Titik Masjid dan Kampung Thayyiban ini. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari semua elemen, mimpi besar untuk menjadikan masjid sebagai pusat peradaban dapat terwujud.

Selanjutnya, keberhasilan dari program ini akan dicontoh oleh daerah lain. Di masa depan, diharapkan Gerakan ini tidak hanya berkontribusi terhadap ekonomi, tetapi juga terhadap keutuhan sosial dan pendidikan masyarakat.