Desakan untuk menghentikan semua aktivitas pertambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya, semakin membesar. Isu ini mencuat sebagai respons terhadap dampak negatif yang ditimbulkan terhadap ekosistem laut dan keanekaragaman hayati yang ada di wilayah tersebut.
Kawasan Raja Ampat dikenal sebagai salah satu hotspot biodiversitas dunia, dan banyak pihak mulai mempertanyakan: bisakah kita mengorbankan keindahan alam demi kepentingan ekonomi dari pertambangan? Ini menjadi perhatian utama berbagai elemen masyarakat, termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan aktivis lingkungan.
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.